makalah lengkap Mengukur Kompetensi Sumber Daya Manusia


makalah lengkap Mengukur Kompetensi Sumber Daya Manusia

Posted: 28 Jun 2020 10:09 AM PDT


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata (BKN, 2003:10). Misalnya dalam kepentingan manajemen SDM dapat dijadikan dasar bagi proses seleksi, suksesi perencanaan, evaluasi kinerja dan pengembangan sumber daya manusia.

Adapun yang dimaksud dengan standar kompetensi menurut Suprapto (BKN, 2003:7) adalah spesifikasi atau sesuatu yang dibakukan, memuat persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan melakukan pekerjaan tertentu agar yang bersangkutan mempunyai kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan hasil baik. Pendapat lain dikemukakan oleh Muins (2000:40) bahwa "Standar kompetensi merupakan ukuran untuk memahami dan berkomunikasi dengan berbagai kultur dan erat kaitannya dengan profesionalisme". Standar kompetensi digunakan sebagai pembanding untuk mengukur kompetensi yang dimiliki seseorang.

Menurut Prayitno (BKN, 2003:11), standar kompetensi mencakup tiga hal, yaitu KSA :
Pengetahuan ( Knowledge ), yaitu fakta dan angka dibalik aspek teknis; 
Keterampilan ( Skills ), yaitu kemampuan untuk menunjukan tugas pada tingkat criteria yang dapat diterima secara terus menerus dengan kegiatan yang paling sedikit; 
Sikap ( Attitude ), yaitu yang ditunjukan kepada pelanggan dan orang lain bahwa yang bersangkutan mampu berada dalam lingkungan kerjanya.
Sedangkan menurut Maarif (2003:16), penetapan standar kompetensi dapat diprioritaskan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap, baik yang bersifat hard competencies maupun soft competencies. Soft/generic competencies meliputi enam kelompok kompetensi, yaitu:
Kemampuan merencanakan dan mengimplementasikan (motivasi untuk berprestasi, perhatian terhadap kejelasan tugas, ketelitian dan kualitas kerja, proaktif dan kemampuan mencari dan menggunakan informasi). 
Kemampuan melayani (empati, berorientasi pada pelanggan). 
Kemampuan memimpin (kemampuan mengembangkan orang lain, kemampuan mengarahkan kerjasama kelompok, kemampuan memimpin kelompok). 
Kemampuan berpikir (berpikir analisis, berpikir konseptual, keahlian teknis/profesional/manajerial). 
Kemampuan bersikap dewasa (kemampuan mengendalikan diri, flesibilitas, komitmen terhadap organisasi).
Suprapto (BKN, 2003:3) berpendapat bahwa standar kompetensi minimal mengandung empat komponen kelompok pokok, yaitu: (1). Knowledge; (2). Skills; (3). Attitude; dan (4). Kemampuan untuk mengembangkan Knowledge, skills pada orang lain.
Sedangkan Spenser dan spenser (Nurianna, 2008:28) mengungkapkan bahwa ada tiga komponen utama pembentuk kompetensi, yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang, ketrampulan dan perilaku individu, yang mana ketiga komponen tersebut dipengaruhi oleh konsep diri, sifat bawaan diri (trait) dan motif.
Menurut Lembaga administrasi Negara (2004:14) mengemukakan bahwa, cakupan kompetensi meliputi lima kemampuan, yaitu kemampuan teknik, kemampuan manajerial, kemampuan komunikasi, kemampuan strategis dan kemampuan etika.
Standar kompetensi biasanya juga dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pelatihan maupun lembaga-lembaga pemerintah. Misalnya di Australia, Australian National Authority (ANTA) dan National Training Information Service (NTIS), mengeluarkan standar kompetensi untuk masyarakat umum sesuai dengan kelompok penggunanya. Dan sebetulnya di Indonesia sendiriUnit Standar Kompetensi telah ditetapkan secara nasional oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), berdasarkan standar kompetensi yang berlaku dengan pengembangan pelaksanaannya. Secara spesifik untuk kompetensi khusus (profesi) tertentu ditangani oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang berada di bawah naungan BNSP, misalnya untuk profesi bidang Teknologi Informasi ditangani oleh LSP Telematika dan sebagainya utnuk profesi lain.

Pada dasarnya tujuan dilakukan pengukuran SDM teknologi informasi adalah untuk mengetahui tingkat kesiapan SDM menangani bidang tersebut. Tentunya dalam melakukan pengukuran diperlukan indikator yang tepat dan relevan untuk mewakili objek yang akan diukur.

Kompetensi SDM TI berkaitan erat dengan inovasi teknologi. Beberapa pakar penelitian pengukuran inovasi teknologi telah menerapkan beberapa indikator untuk mengukur sistem inovasi teknologi. Beberapa indikator yang telah digunakan yaitu kemampuan daya saing SDM; kemampuan transfer pengetahuan; serta tingkat aktivitas teknologi yang dapat dilakukan. Sehingga indikator tersebut juga dapat ditetapkan untuk pengukuran kompetensi SDM TI.

Indikator pengukuran kompetensi SDM TI juga dapat dijabarkan dari identifikasikan jenis kompetensinya sebagaimana yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Antar Universitas Bidang Mikroelektronika Institut Teknologi Bandung (PPAUME ITB) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam bentuk Standar Sertifikasi Teknologi Informasi Bidang Internet bagi SDM di bidang TI untuk mampu berinovasi di bidangnya.

Standar sertifikasi ini hamper mirip dengan standar yang dikeluarkan oleh Australian National Training Authority (ANTA), "Information Technology Training Package ICA99 (paket pelatihan TI ICA99)". Kompetensi ini dapat dijadikan indikator pula untuk mengukur Kompetensi SDM TI. Indikator dijabarkan dengan melihat jenis pekerjaan di bidang TI dan menjabarkan indikator kompetensi dasar yang harus dimiliki serta indikator kompetensi khusus masing-masing jenis pekerjaan tersebut.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu antara lain:
1. Mengetahui dan memahami sejarah dan defenisi kompetensi
2. Memahami kategori kompetensi
3. Memahami Kompensasi untuk Kompetensi dan Manajemen Kinerja
4. Memahami cara mengukur kompetesi sumber daya manusia

Untuk Lebih Lengkap
Silahkan Download Di Sini!!!
Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan Download
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly/
3. Klik pojok kanan atas Skip.
4. Pilih tombol Allowpada pojok kiri atas
5. Kini anda bisa Download Gratis

Post a Comment